hanya ada aku dan kamu sebagai pelakon utama
yang lain hanya figuran
ada merah, kuning, hijau dan kelabu
yang mewarnai dengan sedih, jengkel dan bahagia
ketika sang sutradara mengatur semua dengan hitam
justru kita harus terpekur dalam risau dan galau
ketika sang sutradara meyetting kondisi dengan indah
maka kita akan tertawa terbahak bahak
ketika sang sutradara berucap “cut” pada adegan kita
artinya kita salah arah.
adegannya belum dramatis tapi malah ironis
kita tak pernah mengerti apakah besok masih bisa tersenyum atau terisak dalam sendu…
kita tak pernah tahu apakah besok masih ada hari buat kita
harapku, doaku…
semoga ada ikhlas dan sabar yang mengiringi hidup kita
sampai sutradara menutup layar